Menggali Makna dan Manfaat Zakat Fitrah

Zakat artinya suci atau tumbuh berkembang. Disebut demikian karena zakat berfungsi untuk menyucikan harta dan hati orang yang berzakat, sedang orang yang menerimanya diharapkan ekonominya bisa tumbuh dan berkembang.
masjid besar sabilillah ngajum

Menurut pengertian syara, zakat adalah kadar harta tertentu yang harus diberikan dari orang yang mampu kepada orang-orang yang berhak menerimanya sesuai denga syarat dan rukun yang telah ditentukan.

Zakat fitrah adalah zakat berupa makanan pokok yang wajib ditunaikan untuk setiap jiwa satu tahun sekali. Besarnya zakat fitrah adalah 2,5 kg per jiwa, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun dewasa. Hukum mengeluarkan zakat fitrah adalah wajib bagi mereka yang mampu. Artinya, jika dilaksanakan akan mendapat pahala dan jika diabaikan akan mendapat azab dari Allah SWT. Kewajiban zakat setara dengan kewajiban salat. Banyak ayat Al-Qur'an yang memerintahkan salat dengan diiringi perintah zakat. Salah satunya adalah Surah Al-Baqarah ayat 43.

وَاَقِيْمُوا الصَّلوةَ وَأتُوا الزَّ كُوةَ وَارْ كَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ
Artinya:
"Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk." (QS. Al-Baqarah/2: 43)
Rasulullah SAW bersabda:
 أَنَّ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَ تُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ .   رواه البخارى
Artinya:
"Sesungguhnya Allah mewajibkan zakat (termasuk zakat fitrah) kepada mereka, dipungut dari orang-orang kaya di antara mereka, kemudian dikembalikan (diberikan) kepada orang-orang fakir di antara mereka." (H.R. Bukhari)

Rasulullah SAW. memberikan penjelasan mengenai besarnya zakat fitrah yang wajib dikeluarkan dalam sebuah hadis berikut:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ عَنْهُ قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تمرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيْرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَ الْحُرُ وَ الذَّكَرِ وَالْأَنْثَى وَالْمَغَيْرِ وَ الْكَثِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ أَمَرَ بِهَا أَنْ يُؤَدِّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ (رواه البخاري ومسلم)

Artinya:
"Dari Umar r.a. ia berkata, "Rasulullah SAW. mewajibkan zakat fitrah sebanyak salu sha' (2.5 kg) kurma atau gandum atas setiap hamba atau orang merdeka, laki-laki atau perempuan, kecil atau besar dari orang Islam. Beliau menyuruh melaksanakannya sebelum orang-orang pergi salat (Idulti)" (HR. Bukhari dan Muslim)
Ukuran atau takaran untuk zakat yang digunakan adalah 1 sha atau sebesar 2,5 kilogram atau 3,2 liter dari beras yang dikonsumsi.

Rukun zakat fitrah adalah segala sesuatu yang harus ada dalam pelaksanaan zakat fitrah. Jika tidak ada salah satunya, zakat fitrah tersebut tidak sah. Rukun zakat fitrah antara lain : 
  1. Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas, semata-mata karena mengharap rida Allah SWT.
  2. Ada orang yang menunaikan zakat fitrah.
  3. Ada orang yang menerima zakat fitrah.
  4. Ada barang atau makanan pokok yang dizakatkan.
  5. Waktu pengeluaran zakat sudah sesuai dengan ajaran Islam.
  6. Besamya zakat fitrah yang dikeluarkan sesuai dengan ajaran Islam.
masjid besar sabilillah ngajum

Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut :
  1. Beragama Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib menunaikan zakat fitrah. Jika ia menunaikan zakat fitrah, maka zakatnya tidak sah.
  2. Mempunyai kelebihan makanan untuk dirinya dan keluarganya pada malam Hari Raya Idul fitri.
  3. Masih hidup saat terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadan. Jika seseorang meninggal dunia sebelum terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadan, dia tidak wajib menunaikan zakat fitrah. Bayi yang lahir sebelum maghrib di akhir Ramadan berarti wajib dizakati, sedang yang lahir sesudah maghrib tidak wajib dizakati.

Zakat termasuk ibadah mahdah, yakni ibadah yang sudah diatur secara rinci tata cara pelaksanaannya, termasuk yang berhak menerimanya. Orang yang berhak menerima zakat (mustahik zakat) diterangkan Allah SWT. dalam Surah At-Taubah ayat 60.

إِنَّمَا الصَّدَقْتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسْكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيْلِ فَرِيْضَةً مِّنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya:
"Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui dan Mahabijaksana." (QS. At-Taubah/9: 60)
Berdasarkan surat At-Taubah 60 tersebut, yang berhak menerima zakat ada 8 golongan, yaitu:
  1. Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta dan pekerjaan, ada juga yang berpendapat mempunyai harta dan pekerjaan, tetapi hanya dapat mencukupi setengah keperluan hidupnya. Dengan kata lain, fakir adalah orang yang sangat berkekuranga
  2. Miskin adalah orang yang mempunyai harta dan pekerjaan, tetapi tidak mampu mencukupi keperluan hidupnya (serba kekurangan).
  3. Amil zakat adalah orang yang bekerja mengumpulkan dan membagikan zakat, sedangkan ia tidak mendapat upah selain zakat.
  4. Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam sehingga imannya dikhawatirkan belum kuat. 
  5. Riqab (budak) adalah orang yang sudah dijanjikan oleh pemiliknya bahwa ia boleh menebus dirinya. Jadi, budak itu diberi zakat untuk menebus kemerdekaan dirinya. 
  6. Ghorim adalah orang yang banyak mempunyai utang.
  7. Sablillah adalah suatu kemaslahatan (kebaikan) pada umumnya yang diridai Allah SWT. 
  8. Ibnu sabil adalah orang yang sedang mengadakan perjalanan (musafir) dalam rangka mencari rida Allah SWT.

Ketika akan membayar zakat fitrah, sebaiknya kita bemiat terlebih dahulu. Segala sesuatu tergantung kepada niatnya. Begitu pula dalam hal berzakat.
Lafal niat membayar zakat fitrah adalah sebagai berikut.
Artinya:
نويْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas diri saya sendiri, Fardhu karena Allah Ta'ala Bagi orang yang menerima zakat fitrah sepatutnya bersyukur dan berterima kasih dan mendoakan orang yang mengeluarkan zakat. Doa yang dibaca oleh orang yang menerima zakat adalah sebagai berikut.
Artinya:
أَجْرَكَ اللَّهُ فِيمَا أَعْطَيْتَ وَبَارَكَ فِيمَا أَنفَيْتَ وَجَعَلَ اللَّهُ لَكَ طَهُورًا
"Semoga Allah memberikan pahala dari apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberkahi harta yang masih tersisa padamu, serta semoga Allah menjadikan dirimu
suci bersih.

Makna Zakat Fitrah : Mensucikan Diri: Zakat fitrah diibaratkan sebagai pembersih jiwa dari dosa dan kesalahan selama Ramadhan.
Penyuci Harta : Zakat fitrah membersihkan harta yang dimiliki dan menjadikannya lebih berkah.
Kesempurnaan Ibadah Puasa : Zakat fitrah menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan.
Bentuk Kepedulian Sosial : Zakat fitrah membantu fakir miskin dan meringankan beban mereka.

Manfaat Bagi Muzakki (Pembayar Zakat) :
  1. Mensucikan diri dan harta.
  2. Menyempurnakan ibadah puasa.
  3. Mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  4. Menumbuhkan rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

Manfaat Bagi Mustahik (Penerima Zakat) :
  1. Memenuhi kebutuhan pokok.
  2. Merasa terbantu dan diperhatikan.
  3. Meningkatkan taraf hidup.
  4. Meringankan beban ekonomi.

Manfaat secara umum, zakat fitrah :
  1. Memperkuat ukhuwah Islamiah.
  2. Mewujudkan keadilan sosial.
  3. Mencegah kesenjangan sosial.

Oleh karenanya Zakat fitrah memiliki makna dan manfaat yang luar biasa, baik bagi muzakki maupun mustahik. Zakat fitrah tidak hanya membersihkan diri dan harta, tetapi juga membantu fakir miskin dan mewujudkan keadilan sosial.
Previous Post Next Post

Formulir Kontak